Jualan Kue Ulang Tahun (90, 91, 92, 93, & 94)
Alhamdulillah kue ulang tahun yang saya buat sudah berjumlah 90 lebih. Sebenarnya sudah lebih 100 kue, tapi yang bukan kue ulang tahun atau kue tart biasa, saya buatkan judul tersendiri, yaitu Jualan Kue Berhias. Heheheh, saya tertawa sendiri membaca judulnya.
Kue pertama adalah pesanan dari pelanggan yang tempo hari memesan kue ulang tahun juga. Ia meminta bentuk dan hiasannya seperti kue ulang tahun ke 80 yang bintangnya salah perhitungan. Nah, kali ini saya membuat dan menghitung bintangnya dengan lebih teliti dan alhamdulillah hasilnya lebih baik dari kue sebelumnya.
Kue kedua pesanan teman SMA saya, Ayu. Ia hanya meminta kuenya berbentuk bundar dan menyerahkan bentuk hiasannya kepada saya. Sayangnya saya tidak bisa menyelesaikan hiasannya dengan rapi. Tapi si Ayu tidak menanggapi SMS saya tentang itu, ia hanya bilang makasih. Duh, jangan-jangan si Ayu sungkan protes nih? Bikin penasaran saja.
Kue ketiga dan keempat dipesan oleh langganan saya dari Peto'osang yang bernama Dian. Kali ini dia pesan kue buat suaminya. Yang bentuk persegi ukuran sedang, sedangkan yang bentuk bundar ukuran kecil.
Ada sedikit cerita tentang kue ini. Sekitar jam 2 siang, Dian datang ke rumah. Saya pikir mau ambil kue, ternyata cuma mau dibayar saja, katanya nanti sore baru diambil karena khawatir cokelatnya meleleh selama perjalanan akibat terpapar sinar matahari yang bersinar dengan teriknya.
Malam sekitar jam 7, ada dua orang perempuan yang datang ingin mengambil kue. Perempuan tersebut berkata akan mengambil kue temannya yang dari Peto'osang. Saya pun mengambilkan kue pesanan Dian dan memberikannya kepada perempuan itu. Sebelum pulang perempuan itu memastikan bahwa kuenya sudah dibayar atau belum dan saya jawab sudah.
Satu jam kemudian, datang lagi seorang perempuan yang ingin mengambil kue. Lho? Kue apa? Pesanan hari ini sudah diambil semua. Apa mungkin salah ya? Saya terkejut ketika perempuan tersebut berkata mau mengambil kuenya Dian. Kuenya sudah diambil dari tadi kata saya kepada perempuan itu. Lalu ia pun minta maaf dan berlalu pulang. Karena penasaran sekaligus khawatir kue tersebut salah orang, saya segera menghubungi Dian. Ternyata kuenya sudah ada di rumahnya. Tapi ada kesalahan informasi, sehingga kakaknya mampir juga ke rumah mengambil kue tersebut. Alhamdulillah, ploooong rasanya. Ternyata kue itu tidak salah alamat, heheheh.
Kue kelima pesanan langganan lagi, Ainul. Ia tidak meminta bentuk atau hiasan tertentu. Jadi kuenya saya buat seperti ini. Masih mirip sih sama kue buatan saya sebelumnya, betis alias beda tipis saja, heheheh.
Kepada semua yang telah memesan kue di Ima Kande Kande, saya ucapkan banyak terimakasih atas pesanannya, semoga sesuai selera dan tetap berlangganan dengan Ima Kande Kande.
Bagi pengunjung dan pembaca setia Dapur Ima (Memang ada? Ada dong! Mba Monic tuh, heheheh), saya juga ucapkan banyak terimakasih atas kunjungannya. Semoga tulisan di Dapur Ima menghibur dan menginspirasi.
Salam,
Dapur Ima
0 Response to "Jualan Kue Ulang Tahun (90, 91, 92, 93, & 94)"
Post a Comment